LANDASAN TEORITIS MEDIA PEMBELAJARAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang
akan datang. pendidikan memiliki nilai yang strategis dan urgen dalam
pembentukan suatu bangsa. Pendidikan juga dapat dikatakan sebagai suatu upaya
untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut. Sebab lewat pendidikanlah
akan diwariskan nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Belajar
adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap individu disepanjang
hidupnya.
Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
individu dengan lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara
formal seperti di sekolah-sekolah, tidak lain adalah bertujuan untuk
mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Semua interaksi tersebut dipengaruhi
oleh lingkungan, antara lain terdiri atas peserta didik, pendidik, materi
pembelajaran dan peralatan media pembelajaran. Oleh sebab itu media
pembelajaran merupakan suatu yang mesti ada dan benar-benar di perhatikan,
sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
I.
Pengertian Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat si penerima pesan. Di dalam proses penyampaian
informasi ini dengan menggunakan saluran (media) maka komunikan akan menerima
informasi/pesan tersebut melalui kelima panca inderanya (penglihatan,
pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecap).
II.
Landasan teori media pembelajaran
Penggunaan
media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
prestasi belajar. Diharapkan proses pembelajaran menjadi efektif, interaktif,
dan efisien. Adapun beberapa landasan dalam penggunaan media pembelajaran,
adalah sebagai berikut: Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media
pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan
empiris.
Ø Landasan filosofis.
Ada suatu pandangan, bahwa dengan
digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan
berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan
teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Akan tetapi, siswa
dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik
cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan
teknologi tidak berarti dehumanisasi.
Sebenarnya perbedaan pendapat
tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap
siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak
manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan
pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil
teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap
menggunakan pendekatan humanis.
Ø Landasan psikologis.
Dengan memperhatikan kompleks dan
uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran
akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi
siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan
media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar,
memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Untuk maksud tersebut, perlu:
(1) Diadakan pemilihan media yang tepat
sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang
diamatinya,
(2) Bahan pembelajaran yang akan
diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologi menyatakan bahwa
anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak.
Berkaitan dengan kontinum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media
pembelajaran, ada beberapa pendapatdiantaranya sebagai berikut :
· Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa
dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan
gambaran atau film (iconic representation of experiment)
kemudian ke belajar dengan simbul, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal ini juga
berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
· Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan
bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam
proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang
paling nyata ke yang paling abstrak.
· Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang
konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman
nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke
siwa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan
terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol.
Salah satu gambaran
yang paling banyak digunakan acuan sebagai landasan teori penggunaan media
dalam pembelajaran adalah kerucut pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience).
Dalam proses
pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas
pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan
materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran.
Kerucut pengalaman Dale diatas mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman
belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar
langsung, pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman
belajar yang bersifat abstrak. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan
peserta didik dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber
pesan menuangkan pesan-pesan dalam simbol-simbol tertentu (encoding) dan peserta didik sebagai penerima
menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).
Ø Landasan teknologis.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, teknologi komunikasi dan informasi mengalami kemajuan yang
sangat pesat untuk selanjutnya berpengaruh terhadap pola komunikasi di
masyarakat. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi
dikelola hanya dengan pola tradisional, karena cara ini tidak sesuai lagi
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Hasil teknologi telah sejak
lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Banyak yang dharapkan dari alat- alat
teknologi pendidikan yang membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan
sehingga dapat membantu siswa belajar secara individual dengan efektif dan
efisien.
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya proses belajar mengajar, teknologi pendidikan merupakan pengembangan penerapan, dan penilaian sistem , teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia. Dengan demikian, aspek- aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan hasil penelitian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware, dan perangkat lunaknya atau software.
Sasaran akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan peserta didik belajar. Untuk mencapai sasaran akhir ini, teknolog-teknolog di bidang pembelajaran mengembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta didik sesuai dengan karakteristiknya. Dalam upaya itu, teknolog berkerja mulai dari pengembangan dan pengujian teori-teori tentang berbagai media pembelajaran melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan dengan pengembangan disaignnya, produksi, evaluasi dan memilih media yang telah diproduksi, pembuatan katalog untuk memudahkan layanan penggunaannya, mengembangkan prosedur penggunaannya, dan akhirnya menggunakan baik pada tingkat kelas maupun pada tingkat yang lebih luas lagi.
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya proses belajar mengajar, teknologi pendidikan merupakan pengembangan penerapan, dan penilaian sistem , teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia. Dengan demikian, aspek- aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan hasil penelitian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware, dan perangkat lunaknya atau software.
Sasaran akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan peserta didik belajar. Untuk mencapai sasaran akhir ini, teknolog-teknolog di bidang pembelajaran mengembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta didik sesuai dengan karakteristiknya. Dalam upaya itu, teknolog berkerja mulai dari pengembangan dan pengujian teori-teori tentang berbagai media pembelajaran melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan dengan pengembangan disaignnya, produksi, evaluasi dan memilih media yang telah diproduksi, pembuatan katalog untuk memudahkan layanan penggunaannya, mengembangkan prosedur penggunaannya, dan akhirnya menggunakan baik pada tingkat kelas maupun pada tingkat yang lebih luas lagi.
Semua kegiatan ini dilakukan oleh
para teknolog dengan berpijak pada prinsip bahwa suatu media hanya memiliki
keunggulan dari media lainnya bila digunakan oleh peserta didik yang memiliki
karakteristik sesuai dengan rangsangan yang ditimbulkan oleh media pembelajaran
itu. Dengan demikian, proses belajar setiap peserta didik akan amat dimudahkan
dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajarnya.
Media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi pembelajaran memiliki enam
manfaat potensial dalam memecahkan masalah pembelajaran, yaitu:
a.
Meningkatkan produktivitas pendidikan ( Can make education more
productive). Dengan media dapat meningkatkan produktivitas pendidikan antara
lain dengan jalan mempercepat laju belajar siswa, membantu guru untuk
menggunakan waktunya secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam
menyajikan informasi, sehingga guru lebih banyak membina dan mengembangkan
kegairahan belajar siswa.
b.
Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
individual (Can make education more individual).Pembelajaran menjadi lebih
bersifat individual antara lain dalam variasi cara belajar siswa, pengurangan
kontrol guru dalam proses pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya.
c.
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran ( Can
give instruction a more scientific base). Artinya perencanaan program
pembelajaran lebih sistematis, pengembangan bahan pembelajaran dilandasi oleh
penelitian tentang karakteristik siswa, karakteristk bahan pembelajaran, analisis
instruksional dan pengembangan disaign pembelajaran dilakukan dengan
serangkaian uji coba yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
d.
Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful).
Pembelajaran menjadi lebih mantap dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia menyerap informasi dengan melalui berbagai media komunikasi, di mana informasi dan data yang diterima lebih banyak,lengkap dan akurat.
Pembelajaran menjadi lebih mantap dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia menyerap informasi dengan melalui berbagai media komunikasi, di mana informasi dan data yang diterima lebih banyak,lengkap dan akurat.
e.
Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih
langsung/seketika (Can make learning more immediate). Karena media mengatasi
jurang pemisah antara peserta didik dan sumber belajar, dan mengatasi
keterbatasan manusia pada ruang dan waktu dalam memperoleh informasi, dapat
menyajikan “kekonkritan” meskipun tidak secara langsung.
f.
Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can
make access to education more equal)
Ø Landasan empiris.
Temuan-temuan
penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media
pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar
siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar
dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya
belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh
keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram,
video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan
lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau
ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar
tersebut jika menggunakan media audio-visual.
Berdasarkan
landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya
jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian
antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan
karakteristik media itu sendiri.
Ø Landasan Historis
Yang dimaksud dengan landasan
historis media pembelajaran ialah rational penggunaan media pembelajaran
ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran.
Perkembangan konsep media pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi
pengajaran visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad,2011, Media
Pembelajaran,(Jakarta : Raja Gravindo Persada)
selamat malam, saya ingin menambahkan mengenai landasan teknologis sebagai berikut:
BalasHapusTeknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis maslaha, mencari cara pemecahan, melaksankan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalahan dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen system pembalajaran yang telah disusun dalm fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik dan latar.
terimaksih telah berkunjung ke blog saya , dan juga terimakasih terhadap tambahan materi yang saudari berikan
HapusAssalamualaikum wr. wb saya ingin menambahkan sedikit tentang :
BalasHapusFungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut AsnawirdanUsman :
1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit)
3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
4)Semuaindra siswa dapat diaktifkan.
5)Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
waalaikumsalam dea , terimaksih telah berkunjung ke blog saya , dan juga terimakasih terhadap tambahan materi yang saudari berikan
Hapus-Fungsi Media Pembelajaran
BalasHapusPada penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit).
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
d. Semua indra siswa dapat diaktifkan.
e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
-Manfaat Media Pembelajaran
Encyclopedia of Education Research dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itumengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa siswa. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara laindan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Bisa diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
wassalamualaikum,
BalasHapussebelumnya saya berterimakasih atas kunjungan teman-teman ke blog saya :)
Buat teman-teman yang telah menambahkan materi dan referensi untuk materi kali ini saya ucapkan terimakasih , ,
assalamu'alaikum wr.wb saya ingin menambahkan materi sedikit untuk postingan blog anda di atas.
BalasHapusKata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesandari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2011:3). Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan menurut Criticos yang dikutip oleh Daryanto (2011:4) media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.Media pembelajaran adalah sarana penyampaian pesan pembelajaran kaitannya dengan model pembelajaran langsung yaitu dengan cara guru berperan sebagai penyampai informasi dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai.
wassalamualaikum,
Hapussebelumnya saya berterimakasih atas kunjungan teman-teman ke blog saya :)
Buat teman-teman yang telah menambahkan materi dan referensi untuk materi kali ini saya ucapkan terimakasih , ,
Jenis-jenis Media
BalasHapusMenurut Rudi Brets dalam buku Media Pembelajaran membagi media berdasarkan indera yang terlibat yaitu :
a. Media audio, Melalui audio, siswa dapat berpartisipasi langsung dalam proses pembelajaran sehingga mampu mengoptimalkan kemampuan belajar siswa.
hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.
b. Media visual, Untuk media visual diam, contohnya foto, grafik, bagan, dan lain sebaaginya. Beda halnya dengan media visual gerak yang meliputi film bisu atau video pendek tanpa suara.
hanya melibatkan indera penglihatan. termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak.
c. Media audio visual,
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus
dalam suatu proses. Pesan visual yang terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melalui program
audio visual seperti film dokumenter, film drama, dan lain-lain.
Media audio visual terdiri dari dua bagian yakni media audio visualdiam
dan media audio visual gerak. Media audio visual diam diantaranya adalah tv diam, dan
halaman bersuara. Media audio visual gerak meliputi VCD dan komputer.
wassalamualaikum,
Hapussebelumnya saya berterimakasih atas kunjungan teman-teman ke blog saya :)
Buat teman-teman yang telah menambahkan materi dan referensi untuk materi kali ini saya ucapkan terimakasih , ,
Landasan Teori Media Pembelajar
BalasHapusMedia Pembelajaran memiliki beberapa landasan teoritis yang kuat dalam sistem pembelajaran, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Teori Psikologis Bruner
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, diantaranya yaitu:
a) Tahap pengalaman langsung (Eractive), merupakan tahap individu berupa memahami lingkungan dengan beraktifitas.
b) Tahap Pictoria (Ekonit), tahap individu melihat dunia melalui gambar dan menvisualisasi verbal.
c) Tahap simbolik, tahap dimana individu mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi bahasa dan logika berpikirnya.
sebelumnya saya berterimakasih atas kunjungan teman-teman ke blog saya :)
HapusBuat teman-teman yang telah menambahkan materi dan referensi untuk materi kali ini saya ucapkan terimakasih , ,